Mengajarkan Adab Dengan Adab
Assalamualaikum sahabat sahuri nur semua, kali ini saya akan membahas perihal mengajarkan adab dengan adab. Sebuah bahasan yang seringkali harus kita evaluasi dari diri kita sendiri. Mengapa? Karena berbicara perihal adab adalah hal yang mudah diucapkan namun terkadang sulit untuk kita aplikasikan, atau malah, jangan-jangan kita sendiri adalah orang yang kurang adabnya terhadap orang lain, atau malah, adab kepada Allah, naudzubillah.
Berbicara perihal adab, menurut Imam Al-Ghozali, adab adalah pendidikan tentang kebajikan yang merupakan bagian dari keimanan. al Hujwiri pun berpendapat bahwa adab adalah keindahan atau kepatutuan untuk sebuah urusan agama atau juga urusan dunia. Dimana hal tersebut dipengaruhi oleh pendidikan, oleh karenanya pendidikan amatlah penting untuk mencapai nilai adab yang tinggi pula.
Saat ini, seringkali kita menegur orang yang kita anggap tidak beradab, dikhawatirkan dengan cara-cara yang tidak beradab pula. Misal, kita melihat saudara kita, membuat postingan di sosial media yang tidak pantas (menurut kita), lalu kita balas dengan membuat postingan yang isinya terlihat baik, padahal ada keinginan kita untuk menyindir mereka, atau bahkan kita juga akhirnya nyinyir terhadap mereka. Kenapa tidak kita melakukan pendekatan secara personal, menasehati dalam diam, tidak dilihat orang banyak yang akhirnya membuat persepsi publik, bahwa kita dan orang tersebut memiliki masalah. Bukankah untuk menasehati orang lain pun memerlukan adab? Jangan sampai yang kita sampaikan dengan tujuan menasehati saudara kita, malah jatuh kedalam hal yang disebut tahrisy (memprovokasi agar orang lain ikut bertikai dengan yang lainnya), Naudzubillah.
Oleh karenanya saudaraku, mari, rendahkan hati, kalau bahasa jawa jembarke ati, untuk menyikapi perbedaan yang bukan prinsip. Bukankah sesama muslim itu bersaudara? Kenapa tidak mengedepankan tabayun dan janganlah menasehati di depan umum, agar tidak ada sakit hati dari saudara kita yang ingin kita nasehati. Lalu hal yang terpenting lainnya adalah jangan memaksakan agar nasehat kita diterimanya, karena kita belum tau, Allah ridho dengan sikap kita atau tidak. Maka berbesar hati adalah hal yang sangat diperlukan, insyaaAllah. Semoga pembahasan perihal adab pagi ini bermanfaat. Terima kasih.