Suara Sahuri

Jangan Katakan Apa yang Tidak Kau Lakukan

Topik yang ingin saya angkat pagi ini adalah perihal ayat Qur’an : كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ “(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. As-Saff 61: Ayat 3). Namun, kali ini pembahasan lebih spesifik ke arah pengobatan, baik itu pengobatan yang dianggap utama ataupun pengobatan yang dianggap alternatif. Mengapa hal ini menarik untuk diangkat? Ya, paling tidak saya atas nama pribadi ingin mengingatkan kepada diri ini pribadi dan juga saudara-saudara yang bergerak dalam hal medis untuk tidak semena-mena memberikan hal yang seolah-olah solusi namun sangat membahayakan.

Sebagai murid dari ustadz Haris Moejahid, founder dari Pengobatan Akhir Zaman, saya ingin sharing atau berbagi perihal apa-apa yang saya ketahui walau sangatlah minim. Dalam hadis Rasulullah, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ فِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ كَيَّةٍ بِنَارٍ وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ “Terapi pengobatan itu ada tiga cara, yaitu; berbekam, minum madu, dan kay (menempelkan besi panas pada daerah yang terluka). Adapun aku melarang ummatku berobat dengan kay.” (HR Bukhari, no : 5680). Saya sebagai terapis yang masih sedang belajar, akan memberikan saran kepada para pazien yang datang untuk melakukan minum madu dan juga berbekam. Namun sebagai pribadi saya pun melakukan hal tersebut, sehingga insyaaAllah saya terjaga dari hal-hal yang dilarang dalam ayat Al-Qur’an diatas.

Namun saat ini, bisa kita saksikan, dan bisa kita lihat secara gamblang, bagaimana pengobatan yang dianggap modern dengan memberikan asupan-asupan kimia yang katanya sudah diteliti secara matang, pertanyaannya, apakah yang meneliti tersebut sudah melakukan apa-apa yang disuruhnya? Pernahkah kita melihat seorang spesialis syaraf (katanya) berani meminum obat atau asupan yang disarankannya kepada pasiennya? Jika tidak, maka hal ini sudah barang tentu menjadi catatan kita untuk lebih berhati-hati lagi dalam berikhtiar menjemput kesembuhan.

Maka, dalam artikel singkat ini, saya, sahuri nur, ingin mengajak kaum muslimin khususnya untuk mempelajari lagi, membedah lagi Qur’an dan juga Sunnah (Hadits) perihal pengobatan yang sesuai dengan syariat. Jangan sampai kita malah tertolak dosanya, khawatir apa yang kita asup ada kandungan-kandungan yang tidak halal, sehingga Allah tidak ridho menerima doa-doa kita dan juga mengampuni dosa-dosa kita. Mari semakin mendekatkan diri dengan Islam, karena Islam itu syamil mutakammil.

loading...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *